BANTEN HAY-Bakal heboh lagi isu transaksi mencurigakan Rp 300 triliun, karena Menkopolhukam Mahfud MD bakal memperjelas temuan PPATK tersebut.
Mahfud MD yang sudah tiba dari lawatannya ke Australia, akan kembali menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memperjelas perihal transaksi mencurigakan Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
Mahfud menyampaikan hal itu saat menjawab pertanyaan dalam Dialog dengan Masyarakat Indonesia di Melbourne, Australia, yang disiarkan kanal YouTube resmi Kemenkopolhukam, pada Kamis 16 Maret tengah malam.
Dalam keterangannya, Mahfud MD menyatakan bahwa penelusuran temuan transaksi mencurigakan Rp300 triliun di Kemenkeu oleh PPATK tersebut mengalami perkembangan positif.
"Kalau ada belanja aneh, ada transaksi aneh, kok bukan korupsi, bukan TPPU," kata Mahfud MD.
Dia pun akan menjelaskannya bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani setelah kembali ke tanah air.
Namun bagaimana sebenarnya PPATK dalam mengendus transaksi mencurigakan, dijelaskan Deputi Bidang Strategi dan Kerja Sama PPATK Tuti Wahyuningsih.
PPATK ternyata menerima 50.000 laporan transaksi keuangan yang mencurigakan dari pihak pelapor dalam satu jam pada setiap harinya.
Hal itu dikatakan Tuti dalam Podcast Cermati - Episode10 di YouTube Direktorat Jenderal Pajak, Jumat, 17 Maret 2023.
Dalam penjelasannya, PPATK melakukan analisa dan menetapkan beberapa tahapan risiko yang menjadi ukuran pemeriksaan transaksi setelah menerima laporan tersebut.
Dia menjelaskan, tahapan risiko ditentukan secara saksama dengan masukan dari pemangku kepentingan terkait.
Bukan hanya mendapatkan laporan transaksi keuangan mencurigakan dari pihak pelapor, tetapi PPATK juga menerima laporan dari masyarakat dan semua lembaga yang berkepentingan untuk melakukan TPPU.
Jika ditemukan laporan dengan risiko yang paling tinggi, kata Tuti, akan mendapat prioritas untuk langsung dianalisa dan didalami untuk bisa menghasilkan hasil analisa dan hasil pemeriksaan.
Sedangkan laporan dengan tingkat risiko rendah, akan dilihat kembali potensinya karena laporan tersebut tetap bisa dikembangkan sebagai kasus.