BANTEN HAY-Pembicaraan mengangkat tema gempa skandal Rp 300 triliun di Kemenkeu (Kementerian Keuangan) dibahas mantan penyidik dan anggota KPK Novel Baswedan dan Bambang Widjojanto.
Dalam pembahasan gempa skandal Rp 300 triliun di Kemenkeu tersebut, Novel Baswedan dan Bambang Widjojanto mengundang Rock Gerung.
Dari pembahasan gempa skandal Rp 300 triliun di Kemenkeu itu, Novel Baswedan yang merupakan mantan penyidik KPK mengungkap pengalamannya meneliti data-data PPATK.
Novel Baswedan membuka pembahasan gempa skandal Rp 300 triliun di Kemenkeu, dengan menyoroti dinamika yang berkembang.
Baca Juga: Daftar Dugaan Pencucian Uang Bakal Dibuka, Mahfud MD Siap Penuhi Undangn DPR: Saya Tidak Main-Main
Pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD bahwa ada transaksi mencurigakan Rp 300 triliun, jadi awal pembahasan Novel Baswedan.
"Dan beberapa hari lalu kita mendengar, konferensi pers. Bukan konferensi pers, doorstop lah yang disampaikan Kepala PPATK," katanya di YouTube Novel Baswedan.
Dalam keterangannya, Kepala PPATK menyebut bahwa Rp 300 triliun bukan korupsi atau pencucian uang.
"Kurang lebih begitu. Paling tidak, banyak yang mengartikan begitu," kata Novel Baswedan.
"Namun menariknya, orang mengesankan bahwa seolah tuh Kepala PPATK udah mengatakan seperti itu," katanya lagi.
Menurut Novel Baswedan, banyak yang menganggap dari pernyataan Kepala PPATK tersebut berarti tidak ada kasus case close.
Novel Baswedan akhirnya mengungkap pengalamannya meneliti data-data dari PPATK. "Baik sifatnya hasil analisis, baik hasil pemeriksaan," jelasnya.
Menurut mantan penyidik KPK ini, laporan analisis biasanya masih bersifat awalan atau baru data transaksi dan belum ada hasil pemeriksaan mendetil.