UAH Dianugerahi Gelar Doktor HC dari UMJ, Orasi Ilmiah Sampaikan Pendidikan Islam Berbasis Alquran dan Sunnah

- Selasa, 30 Mei 2023 | 21:31 WIB
Ustaz Adi Hidayat UAH dianugerahi gelar Doktor HC dari UMJ.
Ustaz Adi Hidayat UAH dianugerahi gelar Doktor HC dari UMJ.

BANTEN HAY-Ustaz Adi Hidayat (UAH) dianugerahi gelar kehormatan akademik, Doktor Honoris Causa (HC) Manajemen Pendidikan Islam dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Pengukuhan Ustaz Adi Hidayat dianugerahi gelar kehormatan akademik, Doktor Honoris Causa (HC) Manajemen Pendidikan Islam dari UMJ, digelar pada Selasa, 30 Mei 2023.

Ustaz Adi Hidayat yang juga Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah tersebut, dalam penganugerahann gelar kehormatan akademik, Doktor Honoris Causa (HC) Manajemen Pendidikan Islam dari UMJ, menyampaikan orasi ilmiah.

UAH menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Manajemen Pendidikan Islam Berbasis Alquran dan Sunnah, serta Implementasinya Menuju Pendidikan Berkemajuan”.

Baca Juga: 3 Universitas di Indonesia dengan Lulusan Cepat Kerja, Menurut QS Graduate Employability Rankings 2022

Dalam penjealsannya, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa pendidikan Islam berbasis Alquran dan Sunnah merupakan satu-satunya alternatif bagi kaum muslimin untuk mewujudkan tujuan Islam.

“Beserta penunaian tugas manusia di muka bumi sebagai wakil Allah (khalifatu fil ardh). Karenanya, diperlukan manajemen tarbiyah yang sahih,” katanya dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.

Sepanjang sejarah para nabi sejak Adam As hingga Muhammad Saw, dia mengatakan bahwa nilai-nilai Islami telah diinternalisasi ke dalam diri mereka untuk membimbing umatnya menciptakan kehidupan dunia yang ideal dan damai.

Setelah Rasulullah SAW wafat, nilai-nilai utama itu telah disisipkan di dalam Alquran sebagai pedoman.

Para ulama di periode berikutnya, lantas mengkodifikasikan nilai-nilai Alquran dan Sunnah sebagai pedoman utama.

“Pedoman utama menjawab problematika kehidupan sekaligus menuntun pada peradaban utama yang tinggi,” katanya.

Dari Alquran, para ulama mampu menyusun jawaban atas persoalan pendidikan, tata niaga, pengembangan IPTEK, tata negara, hukum pidana, hukum acara, hingga strategi militer.


“Semuanya terekam dalam sejarah kegemilangan peradaban Islam di berbagai belahan dunia,” katanya lagi.

Lebih lanjut, UAH mengatakan, Nabi Muhammad tidak sekadar mengajarkan Alquran sebagai bacaan di masanya.

Halaman:

Editor: Asep Suryanto

Sumber: muhammadiyah.or.id

Tags

Terkini

Tuberkulosis Resisten Obat, Bukan TBC Biasa

Senin, 18 September 2023 | 13:17 WIB
X